“Membangun kepercayaan diri peserta
didik
dalam meningkatkan prestasi belajar”
Oleh :
Nama : Mary Nuzullul Muvida
Kelas : 1D
NIM : 11.1.01.01.0176
Fakultas Keguruan Ilmu dan Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Nusantara PGRI Kediri
2012
A.
Identitas
1. Sekolah :
SMAN 1 KANDAT
2. Kelas/Semester : XII /
1
3. Bidang Bimbingan :
Bimbingan Pribadi
4. Strategi Layanan :
Konseling Individu
5. Bahasan : Mengoptimalkan
prestasi peserta didik melalui kepercayaan diri.
6. Waktu Pelaksanaa : 30 menit
7. Aspek Perkembangan :
Kepercayaan diri
8. Tugas Perkembangan : Memiliki kemampuan dalam meningkatkan prestasi belajar
9. Standart Kompetensi :
Mampu meningkatkan prestasi belajar melalui kepercayaan diri
10.
Indikator : - Mampu dalam
memahami diri sendiri
- Mampu mendeskripsikan masalah yang dihadapi
- Mampu mengatasi masalah - masalah dalam peningkatan prestasi belajar.
- Mampu mendeskripsikan masalah yang dihadapi
- Mampu mengatasi masalah - masalah dalam peningkatan prestasi belajar.
11.
Nilai karakter
yang dikembangkan : Komunikatif, kejujuran, dan bertanggung jawab.
yang dikembangkan : Komunikatif, kejujuran, dan bertanggung jawab.
B.
Tujuan Kegiatan
Siswa mampu dalam meningkatkan prestasi belajar
melalui rasa percaya diri yang kuat.
C.
Materi Kegiatan
Membangun kepercayaan diri peserta
didik dalam meningkatkan prestasi belajar.
D.
Uraian Kegiatan
TAHAP
|
URAIAN
KEGIATAN
|
NILAI
KARAKTER
|
PEMBUKAAN
|
1. Konselor
menciptakan hubungan yang baik dengan konseli agar ada suatu kepercayaan dan
konseli mau secara sukarela terlibat dalam proses konseling.
2. Konselor
menjelaskan asas – asas kerahasian, keterbukaan dan kesukarelaan adalah
merupakan kunci kesuksesan suatu proses konseling.
3. Konselor
menegosiasikan kontrak waktu dengan konseli mengenai berjalannya proses
konseling.
|
Komunikatif
|
INTI
|
1. Konselor
memberi kesempatan konseli untuk menceritakan tentang dirinya dan hal – hal
yang membuat konseli tidak percaya diri.
2. Konselor
menganalisis masalah yang dialami konseli dan membuat teknik pendekatan yang
mungkin dilakukan.
3. Konselor
menanggapi masalah yang dihadapi konseli dengan pendekatan yang sudah di
tentukan.
|
Kejujuran
|
PENUTUP
|
1. Konselor
membuat kesimpulan mengenai proses hasil konseling.
2. Menyusun
tindakan yang akan dilakukan.
3. Membuat
perjanjian
|
Tanggung Jawab
|
E.
Model / Metode : Behaviour
F.
Media / Alat : Catatan masalah siswa / Anecdotal Records
G.
Evaluasi :
a. Evaluasi
Hasil : Penilaian segera, jangka pendek
dan jangka panjang.
b. Evaluasi
Proses : Konseli bisa meningkatkan kepercayaan diri.
H.
Tindak Lanjut :
1. Pemantauan
dan melaksanakan konseling secara kontinyu.
2. Membangun
kerjasama dengan teman sebangku konseli.
Mengetahui, Kediri,…………2012
Koordinator Guru BK Guru
BK / Konselor
DIALOG ANTARA KONSELOR dan KONSELI
Konselor : Halo…..!!! Bagaimana kabarnya?
Silahkan duduk.
Konseli :
Alhamdulillah Baik Bu.
Konselor :
Kamu tau gak kenapa kamu di panggil ke ruang konseling ini?
Konseli :
Tau bu. Bu Mary kangen sama saya kan???
hayo Bu ngaku…!!! (senyum)
Konselor :
Ah kamu bisa saja. Iya saya kangen sama kamu Tio. Kamu kok akhir – akhir
ini
jarang terlihat ya, memang ada apa kamu Tio kok sampai menghilang dari
pandangan Ibu ??? (senyum)
Konseli :
Hmmm…. (diam)
Konselor :
Wah… sepertinya ada udang dibalik rempeyek ya Tio???
Konseli :
Enak dong Bu… hehe (senyum)
Konselor : Ok deh... Sebelumnya saya jelaskan ya bahwa suatu
keterbukaan itu sangat
diperlukan dalam kegiaan konseling ini, kalau kamu
mau terbuka pasti masalah yang kamu hadapi akan teratasi dengan mudah dan
dengan sukarela kamu menjawab semua pertanyaan yang saya berikan, tapi tenang
saja saya akan menjaga kerahasiaan kamu. Apa kamu sedang ada janji atau kelas
tambahan saat ini Tio? Bagaimana kalau kita mengatur waktu konseling. Jadi
nanti tidak akan menggangu kegiatan kamu yang lain.
Konseli : Terbuka??? Maksudnyaaaaa…. (bengong)
Konselor : Terbuka itu maksudnya kamu itu mau jujur menceritakan
masalah kamu Tio.
Jadi tidak mengada – ngada seperti di sinetron
Indonesia.
Konseli : Tapi Bu saya takut, takut kalau
semua teman – teman saya tau Bu.
Konselor : Tenang Tio, saya akan menjaga
rahasia kamu kok. Kamu bisa pegang kata –
kata saya. Ok!!!
Konseli : Benar ya Bu..??? Saya beri
kepercayaan sama Bu Mary.
Konselor : Iya Tio. OK!!! mengenai waktunya kita gunakan waktu setengah
jam saja ya,
kalau belum selesai nanti bisa di lanjutkan di hari
lain. Tapi sebelumnya saya sudah tau kok apa masalah kamu. Namun saya ingin
kejelasan lebih dari kamu. Coba kamu ceritakan selengkap – lengkapnya.
Konseli : Begini Bu, saya ada masalah
mengenai proses belajar saya Bu. Setiap saya
mau menjawab soal – soal ujian, tugas individu atau
PR dan presentasi kedepan kelas sendiri saya takut Bu, saya merasa ragu – ragu
gitu lho Bu. Kalau bahasanya sekarang itu GALAU Bu.. (hehe). Makanya akhir –
akhir ini hasil belajar saya tidak optimal lagi Bu.
Konselor : Kok bisa begitu ??? kamu tidak sakit
kan???
Konseli : Saya sehat – sehat saja Bu.
Konselor : Hmm… saya tau apa penyebabnya itu
Tio. Apa kamu merasa apa yang kamu
lakukan itu salah dan merasa yang lain itu lebih
hebat dari kamu???
Konseli : Iya Bu saya merasa minder dengan
kehebatan mereka.
Konselor : Kenapa harus minder ??? Sebaiknya kamu tunjukkan pada
mereka bahwa
kamu juga bisa malah melebihi mereka. Kalau kamu
minder begitu kamu pasti dikalahkan sama mereka – mereka yang hebat itu.
Padahal kamu itu selalu juara kelas lho dari kelas 1 sampai kelas 2 kamu selalu
berada dideretan nomor 2, namun sekarang down hanya gara – gara kamu tidak percaya dengan diri kamu sendiri.
Konseli : Iya Bu, tolong bantu saya Bu saya tidak ingin prestasi
belajar saya menurun
drastis seperti sekarang Bu. Saya juga ingin
membahagiakan orangtua saya Bu dengan prestasi belajar saya. Saya tidak mau
orangtua yang susah payah mencari uang buat saya sekolah, tapi hasil belajar
saya mengecewakan mereka Bu.
Konselor : Coba kamu rubah sikap kamu yang takut akan mereka, menjadi
berani dan
menjadi lebih dari mereka.
Konseli : Caranya Bu ???
Konselor : Misalkan saja saat kamu presentasi kedepan kelas, kamu anggap
saja tidak
ada orangnya kayak kamu bicara sendiri.
Konseli : Kayak orang gila dong..???
Konselor : Ohh bukaaan… kamu salah paham. Maksud Ibu, supaya kamu itu
bisa
menyiasati keadaan, supaya kamu percaya diri. Ibu
dulu punya teman yang bermasalah dengan rasa kepercayaan dirinya, namun dia
bisa merubah sikapnya yang minder menjadi berani. Penyebabnya adalah karna dia
punya cita - cita untuk menjadi guru yang professional, modalnya kamu harus
berani dan nekat untuk menghilangkan rasa minder kamu serta kamu harus optimis
kalau kamu itu bisa melakukan perubahan. Wahh…Sepertinya waktu jam istirahat
sudah berbunyi, kalau kamu masih belum puas dengan solusi Ibu tadi, mungkin
konselingnya bisa dilanjutkan minggu depan.
Konseli : Ooh Iya Bu. Sebelumnya terima kasih Bu sudah membantu
saya mencari solusinya.
Konselor : Iya. Sama – sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar